Media Banjarmasin
Home Bisnis Ini Harapan Pimpinan BI Kalsel kepada Peserta Capacity Building Jurnalis

Ini Harapan Pimpinan BI Kalsel kepada Peserta Capacity Building Jurnalis

BANDUNG – Bank Indonesia Kalimantan Selatan mengajak 40 media cetak, elektronik dan siber di Kalsel yang menjadi mitra kerjanya, melakukan kunjungan ke Kota Bandung dan Karawang selama tiga hari, Sabtu-Selasa (13-16/5/2023).

BI Kalsel berharap, kegiatan ini makin memperkuat pengelolaan komunikasi kebijakan Bank Indonesia di daerah serta meningkatkan kemampuan jurnalis dalam menulis berita ekonomi, untuk mendukung efektivitas komunikasi kebijakan Bank Indonesia.

Dalam kegiatan ini juga para jurnalis juga diberikan kesempatan mengunjungi Perum Peruri di Karawang dan menulis berita ekonomi yang baik dan benar. Dimana nantinya setiap karya jurnalistik akan dibedah tim ahli dari Tempo Institute.

Ini harapan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Wahyu Pratomo kepada peserta Capacity Building Jurnalis di Hotel Aryaduta Bandung, Minggu (14/5/2023).

Ada 3 pesan utama yang disampaikan pimpinan BI yakni, Bank Indonesia menilai komunikasi akan meningkatkan efektivitas kebijakan bank sentral. Sebagaimana bunyi UU No.4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, atau yang dikenal dengan sebutan P2SK. Yang memberi amanat kepada Bank Indonesia untuk mencapai 3 tujuan yaitu, mencapai stabilitas rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sitem keuangan yang ketiganya dimaksudkan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pimpinan BI Kalsel Wahyu Pratomo berfoto bersama pejabat BI Kalsel dan Tempo Institute. (istimewa)
Pimpinan BI Kalsel Wahyu Pratomo berfoto bersama pejabat BI Kalsel dan Tempo Institute. (istimewa)

Kata Wahyu, untuk mencapas ketiga tujuan tersebut, Bank Indonesia senantiasa menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan independensi. Salah satu bagian dariprinsip transparansi itu adalah pengelolaan komunikasi. Bank Indonesia meyakini,. tanpa komunikasi yang jelas, terstruktur, dan terarah, mustahil efektivitas kebijakan dapat tercapai. Salah satu bentuk komunikasi yang umum dilakukan Bank Indonesia, misalnya, pengumuman hasil Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG). Dalam konteks itu, Bank Indonesia selalu menyertai hasil keputusan RDG dengan pertimbangan dan asesmen yang melatarbelakanginya.

Menurut Wahyu, hal itu dilakukan semata-mata agar masyarakat mengetahui dengan jelas arah kebijakan Bank Indonesia sehingga ekpektasi publik dapat bergerak ke arah yang menjadi tujuan dari bauran kebijakan Bank Indonesia tadi, yang pada gilirannya akan melahirkan efektivitas bauran kebijakan Bank Indonesia.

“Tentu saja, dalam mengelola kegiatan komunikasi tadi,  Bank Indonesia tidak bisa bergerak seorang diri. Di sana ada peran serta media yang punya tugas dan tanggung jawab memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat luas,” ujarnya.

wartawan peserta Capacity Building Jurnalis program BI Kalsel. (ist)
wartawan peserta Capacity Building Jurnalis program BI Kalsel. (ist)

Dalam konteks itulah, lanjut Wahyu, Bank Indonesia memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para awak media, khususnya di Kalimantan Selatan, yang telah membantu mengomunikasikan kebijakan Bank Indonesia, seh ngga masyarakat luas dapat mengetahui informasi dan substansi komunikasi kebijakan Bank Indonesia tersebut.

“Salah satu bagian dari apresiasi kami itu tentu saja adalah penyelenggaraan Capacity Building Jurnalis ini. Selain memperkuat pengelolaan komunikasi kebijakan Bank Indonesia di daerah, kami pun berharap lewat kegiatan ini pemahaman seluruh peserta terhadap fungsi dan tugas Bank Indonesia selaku bank sentral juga dapat ditingkatkan,” katanya.

Pesan yang kedua, urai Wahyu, adanya sinergi dan kolaborasi ini menjadi kunci pengelolaan komunikasi. Bank Indonesia tidak bisa bergerak seorang diri dalam melakukan kegiatan pengelolaan komunikasi. Maka dari itu, Capacity Building Jurnalis bagian dari upaya BI mempererat sinergi, kolaborasi, dan hubungan baik dengan pers.

“Karena hanya dengan sinergi yang baik-lah, langkah dalam mencapai tujuan dan cita-cita besar yang kita inginkan dapat terasa lebih mudah dan ringan. Persis seperti dua pepatah dan peribahasa, yang saya yakin telah kita pahami bersama-sama: “If you want to walk fast, walk alone. But if you want to walk far, walk together. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” katanya.

Dalam konteks sinergi tadi, lanjut Wahyu, secara khusus BI Kalsel menyampaikan apresiasi kepada Tempo Institute, yang telah bekerja sama dengan Bank Indonesia, dalam konteks meningkatkan pengelolaan komunikasi di Bank Indonesia.  “Kerjasama dengan Tempo Institute sudah dilakukan sebanyak dua kali. Sebelumnya, BI Kalsel dan Tempo Institute telah bekerja sama dalam penyelenggaraan Kompetisi Karya Tulis Jurnalistik 2023, yang juga bertujuan mengapresiasi jurnalis dan media yang telah mengomunikasikan kebijakan Bank Indonesia di Kalimantan Selatan,” katanya.

ang

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad