Media Banjarmasin
Beranda Berita Dinamika Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan menurut Kacamata Sensus Pertanian 2023

Dinamika Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan menurut Kacamata Sensus Pertanian 2023

Kepala BPS Provinsi Kalsel Martin Wibisono, S.ST., M.Si

Banjarmasin – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan provinsi yang kaya akan potensi pertanian. Kalsel memiliki lahan subur dan beragam iklim yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Pertanian di Kalsel tidak hanya berfokus pada produksi padi, tetapi juga mencakup komoditas lain seperti kelapa sawit, karet, dan hortikultura. Berdasarkan Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik, jumlah usaha pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2023 adalah sebanyak 488.487 unit.

Hal ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Kalsel Martin Wibisono, S.ST., M.Si, Senin (4/12/2023) disela-sela acara Rakorda Sensus Pertanian 2023. Jenis usaha pertanian terbanyak berupa unit usaha yang beroperasi secara perorangan, yakni sebanyak 487.982 unit (99,90 persen). Sisanya merupakan unit usaha berbadan hukum (Perusahaan) serta unit usaha pertanian lainnya. Diketahui bahwa terdapat 158 unit (0,03 persen) perusahaan yang bergerak di sektor pertanian, sedangkan unit usaha pertanian lainnya tercatat sebanyak 347 unit (0,07 persen). Perlu diketahui pula bahwa jumlah usaha pertanian tahun 2023 mengalami penurunan 3,83 persen
apabila dibandingkan dengan tahun 2013, yang sebanyak 507.964 unit usaha.

Martin menjelaskan, unit usaha pertanian yang beroperasi secara perorangan di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 3,89 persen apabila dibandingkan dengan jumlah unit usaha pertanian di tahun 2013, yang pada saat itu adalah sebanyak 507.724 unit usaha. Unit usaha pertanian perorangan terbanyak terdapat di Kabupaten Banjar dengan jumlah 73.266 unit atau 15,01 persen dari total keseluruhan unit usaha yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala yang secara berurutan merupakan kabupaten/kota dengan unit usaha perorangan terbanyak kedua dan ketiga. Masing-masing secara berurutan adalah sebanyak 65.166 unit (13,35 persen) dan 58.039 unit (11,89 persen). Sementara itu, unit usaha perorangan paling sedikit terdapat di Kota Banjarmasin, yakni dengan jumlah 4.253 unit atau 0,87 persen dari total keseluruhan unit usaha pertanian perorangan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Dikatakan Martin, angka-angka yang disebutkan sebelumnya menggunakan unit usaha sebagai perhitungan. Unit usaha pertanian perorangan yang dimaksud adalah unit usaha yang beroperasi di masing-masing rumah tangga yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Satu rumah tangga dapat memiliki 1 atau lebih usaha pertanian. Apabila dilihat berdasarkan jumlah rumah tangga, diketahui bahwa terdapat 463.299 rumah tangga yang didalamnya memiliki satu atau lebih usaha pertanian. Angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan kondisi di tahun 2013 (432.328 rumah tangga),” jelasnya.

Marin menyampaikan, perlu diketahui sebelumnya bahwa sektor pertanian terbagi habis menjadi 7 (tujuh) subsektor, yakni antara lain, subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Jasa Pertanian. Hampir seluruh rumah tangga di setiap subsektor mengalami penurunan kecuali jumlah rumah tangga subsektor hortikultura.

“Rumah tangga subsektor Tanaman Pangan turun 18,30 persen menjadi 259.925 rumah tangga, Perkebunan turun 3,89 persen menjadi 188.580 rumah tangga, Peternakan turun 9,95 persen menjadi 111.045 rumah tangga, Perikanan turun 7,80 persen menjadi 53.719 rumah tangga, Kehutanan turun 67,30 persen menjadi 6.464 rumah tangga, dan penurunan terbesar terjadi pada rumah tangga Jasa Pertanian yaitu 85,11 persen menjadi
3.858 rumah tangga. Sementara itu, rumah tangga Hortikultura mengalami peningkatan sebesar 1,02
persen, yakni menjadi 108.078 rumah tangga,” katanya.

Di sisi lain, perusahaan sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami peningkatan sebesar 24,41 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2013 (127 unit). Jumlah terbanyak terdapat di Kabupaten Kotabaru dengan jumlah 47 unit atau 29,75 persen dari keseluruhan Perusahaan sektor pertanian yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Selanjutnya kata Martin, kabupaten/kota dengan jumlah Perusahaan sektor pertanian terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu yang masing-masing sebanyak 41 unit (25,95 persen) dan 19 unit (12,03 persen). Sementara itu, diketahui bahwa tidak terdapat perusahaan berbadan hukum yang bergerak di sektor pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan.

Martin mengungkapkan, terakhir di tahun 2023, usaha pertanian lainnya mengalami peningkatan sebesar 207,08 persen (234 unit) apabila dibandingkan dengan tahun 2013 (113 unit). Jumlah terbanyak terdapat di Kota Banjarbaru dengan jumlah 81 unit atau 23,34 persen dari total keseluruhan usaha pertanian lainnya yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Selanjutnya, kabupaten/kota dengan jumlah terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Laut yang masing-masing sebanyak 47 unit (13,54 persen) dan 37 unit (10,66 persen). Sementara itu, kabupaten dengan usaha pertanian lain terkecil terdapat di Kabupaten Barito Kuala, yaitu sebanyak 5 unit usaha,” katanya.

nang

Komentar
Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan