Conjurig: Kisah Hantu Cosplay dari Bandung
BANJARMASIN – Setelah meraih kesuksesan dengan film box office Ancika Dia yang Bersama Ku pada tahun 1995, produser Budi Ismanto kini kembali memproduksi film baru berjudul Conjurig. Film ini mengusung genre drama komedi dan saat ini telah memasuki tahap produksi.
“Insya Allah, Conjurig akan tayang pada Februari 2025. Saat ini, kami sedang dalam proses pengambilan gambar di berbagai lokasi di Bandung,” ungkap Budi Ismanto setelah acara syukuran syuting hari pertama di De Braga Hotel, Bandung, pada Jumat (4/24).
Film Conjurig mengangkat cerita mengenai kehidupan para “hantu” cosplay yang sering mangkal di kawasan Jalan Asia Afrika dan Braga, Bandung, Jawa Barat. Film ini disutradarai oleh Tubagus Deddy, yang juga menulis skenarionya, dan menjanjikan banyak momen lucu.
Budi Ismanto memilih Dito Darmawan sebagai pemeran utama dan penyanyi Maizura sebagai pemeran utama wanita. “Dito dan Maizura sangat cocok untuk peran ini. Mereka adalah bintang muda yang sedang naik daun, dan saya yakin mereka akan memberikan penampilan terbaik,” jelas Budi.
Film ini juga dibintangi oleh aktor senior seperti Matias Muchus, Bucek Depp, Joe P Project, Ferry Maryadi, serta sejumlah artis asal Bandung.
Conjurig diproduksi oleh Bima Sakti Pictures bekerja sama dengan Global Borneo Entertainment, dua rumah produksi yang berasal dari Kalimantan Selatan. Mengenai target penonton, Budi Ismanto mengaku belum dapat mematok angka tertentu, namun ia optimis film ini akan menghibur dan disukai oleh para pencinta film Indonesia. “Semoga film ini bisa diterima dengan baik oleh penonton,” harapnya.
ADU AKTING DITO – MAIZURA
Sutradara Tubagus Deddy menjelaskan bahwa nama Conjurig diambil dari komunitas jurig (hantu) yang sering melakukan cosplay di kawasan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga. Film ini berfokus pada kisah para pelaku cosplay di Bandung.
“Ini sebenarnya tentang kejujuran. Di balik cosplay dan topeng, mereka jujur dalam mencari nafkah,” ungkap Deddy saat syukuran produksi.
Deddy menambahkan bahwa karakter Dito sebagai pemeran utama memilih untuk kembali ke Bandung dari Jakarta dan menjadi seniman jalanan. “Rencana awalnya untuk sekolah dan bekerja tidak sesuai harapannya; ternyata passion-nya ada di seni dan musik,” jelasnya.
Deddy berusaha menonjolkan sisi drama komedi dan sosial dalam film ini. Ia ingin menyampaikan pesan tentang realitas sosial para pelaku cosplay “hantu” di Bandung. “Meskipun terlihat horor, kami ingin menyampaikan pesan yang lebih mudah dipahami,” tambah Deddy.
Dito merasa nyaman terlibat dalam film ini dan berharap penonton dapat menerima tema yang baru ini, terutama dengan latar belakang Kota Bandung. “Saya berharap ini bisa diterima karena konsepnya yang unik,” ungkapnya.
Maizura juga senang dapat berkolaborasi dengan seniman Bandung. Sejak membaca naskah, ia merasa tidak ada sekat antara mereka. “Proses reading sangat menyenangkan, terasa seperti keluarga,” tuturnya.
Produser Budi Ismanto menyatakan bahwa proses syuting Conjurig diperkirakan akan berlangsung selama 16 hari ke depan, diikuti dengan proses pasca produksi yang akan memakan waktu antara dua hingga tiga bulan. (*)