Media Banjarmasin
Home Berita Di Markas PBB New York, CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender

Di Markas PBB New York, CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini (kiri) pada forum dunia Commission on the Status of Women ke-69 (CWS69) yang berlangsung di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada 11 – 22 Maret 2025. Melalui keterlibatan langsung di ajang prestisius ini, XL Axiata turut serta dalam side event bertajuk “Shaping an Inclusive Digital Economy: Indonesia & India’s Leadership and ASEAN’s Collaborative Vision”, yang menampilkan peran Indonesia dalam mendorong ekonomi digital inklusif di tingkat regional dan global.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam panel tersebut, membagikan pengalaman serta best practices dari Indonesia dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif. Dian menegaskan, XL Axiata berkomitmen penuh untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 dengan mengatasi kesenjangan ekonomi digital berbasis gender melalui program-program yang konkret dan berdampak luas.

 

 

 

JAKARTA, 14 MARET 2025 – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersama dengan Kementerian PPPA Republik Indonesia (KemenPPPA) melalui program pemberdayaan perempuan, Sisternet, kembali mempertegas komitmennya dalam mempercepat inklusi digital berbasis gender. Dalam forum dunia Commission on the Status of Women ke-69 (CWS69) yang berlangsung di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada 11 – 22 Maret 2025. Melalui keterlibatan langsung di ajang prestisius ini, XL Axiata turut serta dalam side event bertajuk “Shaping an Inclusive Digital Economy: Indonesia & India’s Leadership and ASEAN’s Collaborative Vision“, yang menampilkan peran Indonesia dalam mendorong ekonomi digital inklusif di tingkat regional dan global.

 

Kehadiran XL Axiata pada CSW69 merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendorong percepatan kesetaraan gender di sektor ekonomi digital, terutama bagi perempuan dan kelompok rentan di Indonesia maupun kawasan ASEAN. Forum ini diselenggarakan setiap tahun oleh United Nations Women dan Economic and Social Council (ECOSOC) dengan tujuan membahas isu-isu strategis terkait pemberdayaan perempuan dan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDG), khususnya SDG nomor lima tentang kesetaraan gender.

 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifah Fauzi, mengungkapkan bahwa, “Indonesia terus berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan gender dalam ekonomi digital melalui berbagai inisiatif konkret, seperti Ruang Bersama Indonesia. Upaya ini bertujuan memastikan bahwa perempuan, khususnya wirausaha perempuan, tidak tertinggal dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital yang semakin berkembang”.

 

Arifah Fauzi menambahkan, partisipasi perempuan dalam ekonomi digital menghadapi tantangan kompleks, mulai dari keterbatasan akses terhadap keterampilan digital hingga ancaman pelecehan di dunia maya. “Kami mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan ruang digital yang aman dan inklusif, serta mempercepat investasi dalam literasi digital dan inklusi keuangan perempuan, demi mewujudkan masa depan ekonomi digital yang adil dan sejahtera bagi semua”, tegasnya.

 

Sementara itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam panel tersebut, membagikan pengalaman serta best practices dari Indonesia dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif. Dian menegaskan, XL Axiata berkomitmen penuh untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 dengan mengatasi kesenjangan ekonomi digital berbasis gender melalui program-program yang konkret dan berdampak luas.

 

“Kehadiran XL Axiata di CSW69 merupakan wujud nyata dari tekad kami untuk menciptakan ekosistem digital yang benar-benar inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya perempuan. Kami percaya bahwa inklusi digital bukan sekadar slogan, tetapi fondasi penting dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih kuat, berkelanjutan, dan setara menuju Indonesia Emas 2045, serta juga mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden,” ungkap Dian Siswarini.

 

Dalam sesi diskusi di CSW69, Dian Siswarini menyampaikan bahwa keberhasilan Sisternet terletak pada pendekatan yang berfokus pada kebutuhan perempuan Indonesia. “Kami terus melakukan riset mendalam untuk memahami kebutuhan perempuan Indonesia secara spesifik. Hasil riset tersebut kami jadikan dasar dalam mengembangkan program-program pelatihan baru yang relevan dan berdampak nyata bagi peserta,” jelas Dian Siswarini.

 

Menurut Dian, meskipun Indonesia secara keseluruhan telah melampaui rata-rata global dalam penggunaan teknologi digital, kesenjangan gender dalam akses dan pemanfaatan teknologi masih tetap ada. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2024), tingkat literasi perempuan mengalami peningkatan positif, dari 96,8% pada tahun 2022 menjadi 97,5% pada tahun 2024. Hal ini semakin diperburuk oleh terdapat perbedaan dalam penggunaan internet antara laki-laki dan perempuan di Indonesia di mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, 78,19% untuk laki-laki dan 74,36% untuk perempuan yang mengakses internet.

 

Tantangan lainnya juga mencakup norma sosial budaya yang masih kuat, terutama di daerah konservatif yang sering kali membatasi ruang gerak perempuan dalam menggunakan teknologi secara aktif. Data menunjukkan bahwa hanya 34% perempuan pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya dibandingkan 54% laki-laki. Sementara itu menurut Komnas Perempuan, 2023, tingginya angka kekerasan berbasis gender online (KBGO), yang mencapai 80% korbannya adalah perempuan, turut memperbesar jurang digital yang ada.

 

Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, XL Axiata sejak tahun 2015 secara konsisten menjalankan program Sisternet, sebuah platform digital yang khusus didesain untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia melalui literasi digital, kewirausahaan digital (womenpreneur), dan edukasi tentang keamanan digital serta teknologi finansial.

 

Hingga awal 2025, program Sisternet telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1 juta perempuan Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan. Beberapa indikator kesuksesan Sisternet terlihat dari meningkatnya keterlibatan perempuan dalam bisnis digital, kemampuan perempuan mengelola usaha secara daring, serta meningkatnya kesadaran terhadap keamanan digital.

 

Selain melalui program eksternal seperti Sisternet, XL Axiata juga secara internal menunjukkan komitmennya terhadap isu gender melalui kebijakan Diversity & Inclusion. Saat ini, sekitar 33% posisi manajerial di XL Axiata ditempati oleh perempuan, melampaui rata-rata industri teknologi di Indonesia.

 

XL Axiata juga menyediakan berbagai program pelatihan kepemimpinan khusus bagi karyawan perempuan untuk mendorong mereka mencapai posisi-posisi strategis di masa depan. Hal ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan mampu mendukung pengembangan karier perempuan secara maksimal.

 

Kehadiran XL Axiata di CSW69 bekerja sama dengan KPPPA, Microsave, dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia dalam forum internasional sekaligus memastikan rekomendasi strategis terkait inklusi digital berbasis gender dapat diimplementasikan secara nyata di tanah air.

 

Forum CSW69 menghasilkan beberapa rekomendasi utama, di antaranya menekankan pentingnya. Pertama, pemerataan akses digital bagi perempuan dan anak perempuan. Kedua, pendidikan digital yang responsif gender. Serta ketiga, penguatan keamanan digital agar perempuan dapat menggunakan teknologi tanpa rasa takut terhadap KBGO. Rekomendasi ini menjadi pijakan strategis dalam mempercepat pencapaian SDG 5 menuju Indonesia Emas 2045.

 

Dengan partisipasi aktif di CSW69, XL Axiata kembali memperkuat komitmennya sebagai pemimpin transformasi digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan gender di Indonesia dan kawasan ASEAN.

XL Axiata bersama mitra-mitra strategis berencana memperluas dampak positif dari Sisternet dan program pemberdayaan perempuan lainnya melalui beberapa strategi utama:

Menjadikan Sisternet sebagai layanan nilai tambah bagi seluruh pelanggan XL Axiata.

Memperluas kolaborasi dengan komunitas lokal dan internasional untuk menjangkau lebih banyak perempuan, terutama di wilayah terpencil.

Menyediakan materi edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti kewirausahaan digital, keamanan siber, fintech, dan e-commerce.

Rel

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad