Bank Kalsel Siap Luncurkan Empat Inovasi Layanan Baru pada 2025
Banjarmasin – Dalam upaya memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian daerah, Bank Kalsel berencana meluncurkan empat produk layanan baru pada tahun 2025. Keempat produk ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses bagi nasabah dan mendukung pemerataan layanan keuangan di seluruh Kalimantan Selatan, terutama untuk masyarakat dan sektor-sektor yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih fleksibel dan inklusif.
Dalam Pertemuan Pers Bank Kalsel Akhir Tahun 2024, yang digelar pada Selasa, 12 November 2024, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachruddin, memaparkan bahwa pengembangan layanan tersebut mencakup inovasi yang menyasar kebutuhan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.
Layanan Devisa yang menjadi salah satu produk unggulan ini akan memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi terkait mata uang asing. Layanan ini meliputi jual beli valuta asing, pengiriman uang antar negara (remittance), serta pembukaan rekening dalam mata uang asing dan pembiayaan yang menggunakan valuta asing. Meskipun awalnya direncanakan pada tahun 2027, Bank Kalsel mempercepat peluncurannya pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin global.
“Kami optimistis bahwa layanan devisa ini akan membuka peluang baru bagi masyarakat dan pelaku usaha, terutama yang berkecimpung di bidang ekspor-impor atau transaksi internasional,” kata Fachruddin. Layanan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Bank Kalsel sebagai lembaga perbankan yang mampu mengakomodasi kebutuhan transaksi internasional di Kalimantan Selatan.
Selain itu, Bank Kalsel juga merencanakan peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), yang diperuntukkan bagi pemerintah daerah untuk mempermudah transaksi pembelian barang dan jasa dalam operasional pemerintahan. Produk ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan efisiensi pengelolaan anggaran daerah, sekaligus mendukung kebijakan akuntabilitas keuangan.
“KKPD akan sangat mendukung sistem administrasi yang lebih rapi dan efisien, serta memastikan pengelolaan keuangan daerah lebih transparan,” tambah Fachruddin.
Tak kalah penting, Bank Kalsel juga akan memperkenalkan Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor) yang bertujuan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh kantor cabang bank. Program yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini memungkinkan masyarakat setempat untuk menjadi agen perbankan yang dapat menawarkan layanan keuangan seperti tabungan, pembayaran, dan transfer uang. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat inklusi keuangan dan membantu masyarakat yang sebelumnya terisolasi dari sistem perbankan formal.
Fachruddin juga menyoroti pentingnya Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) dalam mendukung pemerintah desa. Aplikasi yang dikembangkan oleh BPKP ini memberikan kemudahan bagi desa untuk mengelola anggaran, merencanakan kegiatan, serta melaporkan penggunaan dana secara transparan dan akuntabel. Sebagai mitra utama, Bank Kalsel akan menyediakan penerimaan simpanan dana desa yang dikelola melalui sistem ini, sehingga pengelolaan dana desa menjadi lebih efisien dan terpantau dengan baik.
“Siskeudes adalah langkah besar dalam mewujudkan desa-desa yang lebih transparan dan efisien dalam pengelolaan keuangan mereka. Kami bangga bisa berperan sebagai mitra dalam proses ini,” ungkap Fachruddin.
Dengan pengembangan keempat produk ini, Bank Kalsel berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan perbankan di Kalimantan Selatan dan mendukung pencapaian tujuan inklusi keuangan yang lebih luas. Fachruddin menegaskan bahwa pengembangan produk-produk ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank Kalsel untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Adv