Bank Kalsel Luncurkan Program Edukasi Media untuk Lawan Hoax
Jakarta – Dalam upaya cerdas menghadapi era digitalisasi dan mencegah penyebaran hoax menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) menyelenggarakan sharing session istimewa di AONE Hotel, Jakarta, Jumat (26/7/2024). Acara ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi awak media dalam menangkal informasi bohong yang beredar luas.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menegaskan bahwa acara ini merupakan langkah strategis untuk berkolaborasi dengan media dalam upaya memerangi hoax, khususnya dalam konteks Pilkada yang semakin dekat. “Kami berharap melalui sesi ini, awak media dapat lebih cermat dalam menyaring dan menangkal berita hoaks yang marak menjelang Pilkada,” ujarnya.
Narasumber utama, Koordinator Kanal Cek Fakta Tempo, Inge Klara Safitri, menyampaikan bahwa mengenali hoaks semakin menantang di era informasi saat ini. Ia mengungkapkan bahwa informasi yang salah sering kali menyebar jauh lebih cepat dibandingkan dengan konfirmasi kebenarannya.
Inge Klara menjelaskan perbedaan mendasar antara misinformasi dan disinformasi. “Misinformasi adalah informasi yang salah namun dibagikan karena orang yang menyebarkannya percaya itu benar. Sebaliknya, disinformasi adalah informasi salah yang diketahui salah oleh penyebarnya tetapi tetap disebarkan dengan sengaja,” jelasnya.
Ia juga mengidentifikasi beberapa tipe hoaks, mulai dari satire atau parodi yang tampaknya tidak berbahaya namun dapat menyesatkan, konten menyesatkan yang dirancang untuk membingkai isu atau menyerang individu, hingga konten palsu yang tampak asli namun sebenarnya fiktif. Terakhir, ia menyoroti konten pabrikasi yang sepenuhnya dibuat untuk menyesatkan tanpa adanya fakta yang mendukung.
Dengan berbagi wawasan dan strategi, Bank Kalsel berharap dapat menguatkan peran media dalam menjaga integritas informasi dan memastikan Pilkada 2024 berlangsung dengan transparansi dan kejelasan. adv