
Sebagai bank kebanggaan urang Banua Bank Kalsel diharapkan terus melakukan terobosan dan inovasi. Komisi II DPRD Kalsel berharap Bank Kalsel bisa menerapkan pola dan stategi yang sudah dilakukan Bank Kalteng untuk meraih peluang bisnisnya. Meski modal terbatas dan relatif lebih sedikit dibanding Bank Kalsel, tapi Bank Kalteng mampu meningkatkan devidennya. Bahkan lebih besar yaitu empat kali lipat dari deviden Bank Kalsel.
“Bank Kalteng sudah saatnya menerapkan pola sindikasi bank lain dalam penyaluran kredit pembiayaan bernilai besar. Sehingga hasil keuantungan yang diperoleh juga bernilai besar. Bank Kalsel bisa meniru pola dari Bank Kalteng ini,” ujar anggota Komisi II DPRD Kalsel Danu Ismadi kepada wartawan, usai mendengarkan LKPJ Gubernur Kalsel Tahun 2018 di Banjarmasin, Kamis (21/3).
Kata Danu, Bank Kalsel meski memberdayakan semua kantor cabang yang dimiliki secara optimal untuk memperoleh pembiayaan tender sekala besar. Juga patut dicontoh, Bank Kalteng juga sudah masuk ke pembiayaan kredit ke plasma-plasma perkebunan, sedang Bank Kalsel belum merambah.
Sebaliknya ada pula yang belum dilakukan oleh Bank Kalteng, yaitu bantuan kredit untuk resi gudang stok gabah. Sedang Bank Kalsel sudah melakukan hal tersebut di Kabupaten Tapin dengan kerjasama dinas pertanian dan perikanan. Namun omzet tidak terlalu besar, karena kerjasama dengan pemerintah pusat.
Diminta tanggapan tentang klaim peningkatan kinerja secara umum dipaparkan gubernur dalam LKPj kepada dewan, anggota komisi membidangi ekonomi dan keuangan ini, menyatakan cukup positif, tapi kenaikan tidaklah signifikan, yaitu hanya dikisaran 2 persen. Terlebih data yang disampaikan, bahwa ekspor tahun 2018 naik menjadi sebesar 18,8 persen atau senilai 1,68 miliar U$, dibanding tahun 2017 sebesar 1,42 miliar U$.
rel